Jumat, 02 Agustus 2013

Memaknai hidup manusia

Foto : Ahmad Yazid
Kesempurnaan manusia telah terlihat dari bentuk fisik, akal dan dan fikirannya. Di samping itu manusia dilengkapi dengan syahwat atau hawa nafsu. Hal ini sangat berbeda dengan malaikat yang tidak diberikan hawa nafsu. Manusia hidup di dunia ini memiliki tujuan. Tujuannya apa manusia hidup di dunia ini ? Tuhan telah memberikan Alam jagat raya dan seisinya. Coba bayangkan betapa Maha Murahnya Tuhan itu semuanya diberikan manusia. Gunung, lautan, udara, tanah, air itu semua hanya untuk manusia.
Belum lagi isi dari pada gunung, laut, tanah yang sangat banyak sekali kadungan di dalamnya. Kadang hal ini tidak terlintas dibenak dan pikiran manusia. Yang penting hidup apa adanya tanpa berpikir sejauh itu. Inilah ke-egoannya manusia tanpa memikirkan jasa pemberian Tuhan yang sangat Agung. Belum lagi jika kita pikirkan lebih jauh anggota tubuh pada diri kita yang sangat unik dan ajaib.

Kenapa ajaib!! Coba pikirkan bagaimana kok bisa ke dua bola mata kita ini bisa melihat segala macam yang ada di alam semesta ini, tangan bisa bergerak untuk berkarya dan berkerja. Ke 2 Kaki yang bisa bergerak untuk melangkahkan sesuai keinginannya. Bukankah itu ajaib?  Itu pun tidak sama sekali dipungut biaya apa lagi pajak hidup oleh Sang Pemberi hidup Tuhan Sekalian Alam, semuanya hanya diberikan secara Cuma-Cuma alias gratis tanpa bayar. Adakah manusia yang membayar atas jasa pemberian Tuhan yang sehebat itu? Aneh jika ada tak mungkin manusia akan membalas jasa kepadaNya. Tuhan tidak akan pernah meminta jasa pada makhluknya untuk apa meminta.

Tuhan hanya meminta kepada manusia untuk memikirkan atas segala yang diberikan kepadanya. Mengelola, memlihara, memanfaatkan, dan menggunakan dengan sebaik-baiknya. Apakah hanya dengan itu sudah cukup? Pada hal pemberian Tuhan itu “Beauty and the best” untuk manusia. Belum juga manusia telah diberikannya berjodoh-jodoh hanya untuk kebahagiaan manusia.

Betapa besarnya jasa Tuhan kepada manusia. Terus bagaimana dengan manusianya. Tentunya kita haruslah berterima kasih sebesar-besarnya kepadaNya. Terus apa yang bisa dilakukan manusia atas pemberian yang sangat besar itu. Hidup dengan se-enak-enaknya dan semaunya? Ternyata tidak (bagi yang berfikir)
Tuhan pun juga memberikan tuntunan dan arahan serta bimbingan kepada manusia. Yang berupa pedoman hidup didunia. Sebagai salah satu contoh tuntunan “Berterima kasihlah dan beribadahlah kepada Ku agar kamu sekalian menjadi orang yang beruntung”, kata Tuhan di dalam pedomanNya.

Tetapi apa kenyataannya? Masih banyak manusia yang enggan untuk berterima kasih, beribadah dan bersujud kepadaNya. Meskipun demikan Tuhan tidak sedikit pun rugi Tuhan tetap Maha Kaya Maha Besar Maha Perkasa.


Tuhan telah memberikan dan menunjukkan jalan kepada jalan yang baik dan lurus menuju kebahagiaan yang sempurna dan abadi. Tetapi kebanyakkan memilih jalan ke kiri untuk belok ke jalan lain. Terus bagaimana dengan kita, apakah akan ikut jalan kiri jalan terus ataukah berhenti sejenak untuk tetap menuju jalan yang lurus? (Yazid) >> Sabtu, 3 Agustus 2013. 00.07

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free Wordpress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Templates