begitu repot dan
susahnya menangani anaknya, mengapa ini bisa terjadi dan harus apa yang harus
dilakukan dengat tepat mengatasi prilaku anak. Sebagai contoh kadang kala anak
merasa cemas apa hendak lakukan orang tua. Anak murung, malas, bandel dan
sebagainya pada saat-saat inilah anak membutuhkan penanganan dari orang tua
atau pendidik. Tak sedikit orangtua atau pendidik yang tahu cara-cara
menghadapi ketika anak membutuhkan perlindungan, arahan, belaian kasing sayang,
perhatian dan sebagainya.
Contoh ada anak memiliki tipe pemarah apa yang harus dilakukan
apakah harus dilawan dengan marah, anak yang tipe nya lemah lembut apakah
dikasar dan dipaksa. Nah sebab itu, tentunya sebagai pendidik atau pembimbing
memahami dan mengerti tipe kepribdaian anak tersebut dan bagaimana
mengahdapinya. Seperti yang katakan dalam bukunya Florence Litteur, penulis
buku terlaris “Personality Plus”pola watak manusia dibagi 4
: yaitu sanguinis, melankolis, koleris, dan plegmatis. Berikut penjelasannya dan cara menghadapinya.
Pertama, Tipe
kepribadian Sanguinis,
Tipe ini meliki ciri suka dengan hal yang praktis-praktis, senang
dan riang selalu, suka kejutan, senang dengan kegiatan sosial.
Cara Untuk menghadapi tipe ini cobalah kenali kesulitannya dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya. Ketahui bahwa tipe ini sukanya berbicara tanpa
berpikir dahulu, sehingga terkadang bicaranya menyinggung perasaan orang lain,
tetapi sebenarnya dia hanyalah sekedar bercanda dengan lisannya, makanya harus
pandai-pandai menyikapinya. Sadari tipe ini juga suka variasi artinya tidak
monoton dan suka fleksiblitas.
Bantulah ia agar tidak menerima lebih dari yang mereka bisa
lakukan, pujilah jika ia mendapatkan prestasi atau sesuatu yang diraihnya. Yang
perlu diketahui adalah tipe Sangunis ini mudah emosi maka perlu hati-hati
dengan perasaan yang halus. Berikanlah reward jika ia mendapatkan suatu
prestasi atau event-event tertentu contoh saat ulang tahunnya.
Kedua , tipe kepribadian Melankolis
Melankolis: suka yang detail atau hal
yang rinci, menyimpan kemarahan, sempurna, suka dengan kegiatan rutin, suka
intruksi yang jelas.
Cara Untuk mengahdapi tipe ini lakukan strategi dengan persiapan
matang dan berencana, buat catatan, sajikan dengan detail, sajikan dengan data
dan fakta. Oleh karena ketahuilah bahwa tipe melankolis ini sangat sensitif
perasaannya dan mudah sakit hati, makanya penuh dengan hati-hati jangan sampai
menyinggung perasaanya gunakan dengan hati.
Motivasi mereka saat mereka kurang optimis atau kurang yakin
sehingga akan muncul percaya diri. Jangan sampai dia tertekan pujilah dengan
rasa tulus dan penuh kasih sayang, berilah kesempatan jika memang dia ingin
lagi sendirian, tepatilah janjinya sesuai harapannya. Karena tipe ini sukanya
tepat waktu. Dan perlu diperhatikan bahwa tipe melankolis hindari terlalu akrab
dengannya, jangan merubah rencana yang telah matang, jangan berubah-rubah janji
yang telah disepakati. Hindari dari perkataan asal bunyi bagi mereka tidak
suka.
Ketiga , Tipe Koleris,
perlu kita ketahui bahwa tipe kepribadian ini dirinya suka
kemandirian, tegas, berapi-api, suka tantangan, bebas.
Cara menghadapi tipe ini lakukan langsung apa yang diinginkan atau
langsung to the point, fokus dalam pembicaraan, bicara dengan simple artinya
singkat padat dan tepat. Juga perlu diketahui bahwa tipe Koleris ini memang
berbakat memimpin, jika berbicara memiliki anggapan biasanya ia selalu benar,
berilah dan membagi tanggung jawab, kadang kala tidak belas kasihan, kadang
berbicara tetapi tidak memiliki maksud menyakiti. Jangan mengabil alih darinya.
Hindari menggunakan perasaan dan hindari fleksible dan lunak.
Keempat, Phlegmatis
Pribadi yang memiliki tipe ini mereka suka kerjasama, menghidari
konflik atau senang dengan ketenangan dan kedamaian, tidak suka perubahan
secara mendadak, suka hal-hal yang pasti, lawan bicara yang enak.
Cara menghadapi tipe Phlegmatis ini berkomunikasilah dengan
sabar dalam menangani urusannya, tanyakan kesukaannya apa, berilah waktu
untuk menjawab jika ada pertanyaan atau pikiran yang ada padanya. Jangan sekali-kali
menghianati mereka dalam hal kebaikan, jangan memaksa atau menekan untuk
melakukan secara spontan, jangan memotong pembicaraannya. Mereka membutuhkan
dorongan secara langsung, karena sering kali menunda-nunda pekerjaannya oleh
karena perlu dibutuhkan kontrol untuknya. Sedikit di paksa untuk membuat
keputusan dalam hal sesuatu. Berikanlah dorongan untuknya menerima tanggung
jawab yang diembannya.
2 komentar:
Trima ksh,ijin copy paste om...
Trima ksh,ijin copy paste om...
Posting Komentar